SEKILAS TENTANG MUSISI.BLOGSPOT.COM

Pencarian

Subhanallah maha besar Allah yang telah menitipkan mahakarya seindah ini di Pulau kami tercinta Desa Pongok..Tak banyak yang menyadari keidahan yang tersimpan di lubuk laut Dan buat semua pengunjung blog ini..Kami tunggu kunjungan anda dalam bentuk nyata untuk lebih menyelami keindahan2 lain yang ada di pulau kami..tentu saja tak kalah indahnya dengan pulau2 wisata yang telah lebih dahulu tersohor di mata nasional maupun internasional serupa Bali..Saya pribadi sebagai salah seorang putra Pongok dengan segenap hati berani menjamin keindahan bawah laut di Desa kami adalah keindahan natural yang masih segar dan klasik...We are welcome for any visitor !!!

Dua Kapal Terbakar di Lepong

Dua Kapal Terbakar di Lepong
Jumlah Korban Masih Simpangsiur

edisi: 07/Nov/2007 wib
LEPONG, BANGKA POS - Korban musibah terbakarnya dua kapal nelayan di Perairan Merun pada Kamis (11/11) lalu masih simpang siur. Ada yang mengatakan, tiga nelayan tewas namun ada juga yang mengatakan hanya satu nelayan yang tewas.
Seperti diungkapkan Namin, warga Desa Tanjung Labu kepada Bangka Pos Group, Senin (5/11) via ponselnya. Menurutnya, salah satu korban tewas adalah Sulaiman. Ia tewas di tempat kejadian perkara (TKP) di antara Desa Tanjung Labu Pulau Lepar dengan Desa Pongok Pulau Pongok sesaat setelah peristiwa terbakarnya dua kapal nelayan yang sedang mengangkut BBM ilegal dari kapal tugboat.

“Korban lainnya yang tewas adalah Syamsul. Dia tewas dalam perjalanan menuju ke Belitung untuk diobati. Sedangkan Popo menjadi korban ketiga yang tewas setelah menjalani pengobatan lebih lanjut di RSUD Belitung,” kata Namin.

Bahkan, katanya, tiga jasad nelayan yang mengalami musibah itu telah dimakamkan di Desa Pongok Kecamatan Lepong beberapa hari lalu. “Jadi informasi terakhir yang kami peroleh menyebutkan tiga korban tewas yakni Sulaiman, Popo, dan Syamsul,” ujarnya.

Berbeda dengan pernyataan Kades Pongo, Hairul Azuar saat datang ke Biro Bangka Pos Toboali, Selasa (6/11) malam yang menyatakan, cuma satu nelayan yang tewas yakni Pak Po alias Popo. Korban meninggal setelah sempat diselamatkan dan sudah berada di Desa Pongo. Sedangkan Sulaiman, katanya, hingga kini masih belum ditemukan sejak terjatuh ke laut lima hari lalu. “Untuk korban yang meninggal dalam musibah itu cuma satu orang saja, yakni Popo. Memang dalam waktu yang bersamaan ada juga warga kita yang meninggal. Tapi
meninggalmya bukan karena musibah kapal terbakar itu namun karena sebab lain dan kejadian meninggalnya di Tanjungpandan Belitung yang langsung dibawa ke Desa Pongok. Namanya Rikar anak dari Kamaludin,” kata Hairul.

Disinggung keberadaan para korban lain, ia yang baru saja bertolak dari Desa Pongok menyatakan bahwa mereka kini sudah berkumpul bersama keluarganya di Desa Pongok dalam kondisi sehat walaupun ada yang mengalami luka bakar dan masih dalam tahap penyembuhan.

Seperti dilansir harian ini, Jumat (2/11) dua buah kapal nelayan terbakar di perairan Laut Merun antara Tanjung Labu Pulau Lepar dengan Pulau Pongok Kecamatan Lepar Pongok Bangka Selatan, Kamis (1/11) sore. Awalnya, disebutkan satu orang hilang dan lima lainnya mengalami luka bakar.

Jumat (2/11), aparat dari Pos Polairud Sadai dan Polsek Lepar Pongok turun ke tempat kejadian perkara (TKP). Kapos Polairud Sadai Bripda Fajar Rudianto seizin Dir Polairud Polda Babel Kompol Rudi Hermanto, mengatakan, pihaknya tidak menemukan bangkai kapal di TKP. Kemudian rombongan ke daratan Pulau Pongo. Dari informasi masyarakat, seluruh korban selamat. (abm)

0 comments:

Post a Comment